Posted by : Wawan Hartanto Jumat, 26 Desember 2014

Komponen aktif lainnya adalah Transistor. Komponen ini memiliki tiga buah kaki yaitu emitor, base dan collector. Secara fisik terdapat bermacam-macam ukuran transistor. Sama seperti dioda, transistor juga dibuat dari sambungan semikonduktor tipe P dan tipe N.

Contoh Macam-macam Transistor (Sumber: http://microe.com)

Jenis dan Simbol Transistor

Berdasarkan susunan sambungan terdapat transistor jenis NPN dan transistor jenis PNP. Perhatikan gambar dibawah, transistor PNP tersusun dari bahan semikonduktor tipe N, P dan N. Sedangkan transistor PNP tersusun dari bahan semikonduktor tipe P, N dan P.
Sambungan NPN dan PNP pada Transistor
Adapun simbol transistor NPN dan PNP adalah sebagai berikut:
Simbol Transistor NPN dan PNP

Konfigurasi Dasar Transistor

Terdapat tiga konfigurasi dasar transistor yaitu common emitor, common collector dan common base.
Konfigurasi Dasar Transistor
  • Common Emitor, dikatakan common emitor jika emitor dipakai secara bersama-sama pada jalur masukan dan jalur keluaran. Perhatikan gambar diatas, masukan diberikan melalui titik basis dan titik emitor, sedangkan keluaran melalui titik kolektor dan titik emitor.
  • Common Base, konfigurasi ini memakai basis sebagai jalur bersama untuk masukan (input) dan keluaran (output). Masukan diberikan melalui titik emitor dan basis, sedangkan keluarannya melalui kolektor dan basis.
  • Common Collector, konfigurasi common collector memakai kolektor sebagai jalur bersama pada masukan dan keluaran. Masukan diberikan melalui titik basis dan kolektor, sedangkan keluaran melalui titik emitor dan kolektor.

Fungsi Dasar Transistor

Transistor sebagai Saklar (Switching)

Disini transistor bertindak sebagai penyambung dan pemutus arus listrik yang melaluinya seperti layaknya sebuah saklar mekanik. Namun sedikit berbeda dengan saklar yang bekerja secara mekanik, disini transistor bekerja secara elektronik dalam memutus dan menyambung arus listrik.
Prinsip Transistor sebagai Saklar
Mengalir tidaknya arus listrik dari kolektor ke emitor ditentukan oleh ada-tidaknya arus yan mengalir pada basis. Ketika arus (kecil) dialirkan ke basis, maka arus (besar) dari kolektor akan mengalir ke emitor. Sebaliknya jika arus pada basis ditiadakan, maka arus dari kolektor ke emitor juga akan terputus.

Transistor sebagai Penguat (Amplifier)

Prinsipnya adalah sinyal pada masukan akan mengalami penguatan amplitudo berlipat ganda dari semula.
Prinsip Transistor sebagai Penguat

Transistor sebagai Penstabil Tegangan (Stabilisator)

Transistor banyak pula dipakai sebagai penstabil tegangan pada rangkaian adaptor ac/dc. Fungsi pokoknya adalah menstabilkan tegangan listrik arus searah yang diperoleh dari pengubahan listrik arus bolak-balik.






Punya pertanyaan?

Berlangganan Posting | Berlangganan Komentar

Welcome to My Blog

Materi Pembelajaran

Info Pelatihan

Pelatihan Dasar Robotika

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © DIY Rekayasa -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -